Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

TENTANG CERITA

Aku masih tak tahu, cerita ini seperti apa nantinya? Aku masih tak tahu, akan alur cerita ini mengarah kemana? Aku masih tak tahu, cerita ini akan berada dititik mana? Jika diibaratkan, cerita ini masih seperti berada di sebuah persimpangan antara sementara dan selamanya. Jangan mendalami sesuatu yang belum pasti. Itu seperti kalimat lain yg mengatakan bahwa jangan mendalami cerita yang belum pasti alurnya. Bagaimana mungkin aku tak mendalami, disini aku bukanlah sebagai pembaca atau penonton cerita. Akulah tokoh yang memerankan cerita ini. Bahkan tokoh utama dalam cerita ini. Entah bagaimana, yang pasti aku tak ingin jika cerita ini hanyalah sandiwara semata. Aku tak ingin cerita ini tercipta karena sebuah kekhawatiran seseorang. Aku tak ingin cerita ini dibangun seperti sebuah perlombaan publik dari kegelisahan seseorang. Ya, aku tak ingin cerita ini hanyalah pelampiasan belaka ataupun sebuah selimut yang menutupi kekhawatiran seorang tuan dalam kesendirian, sehingga ia seolah m...

Memblokir

Memblokir bukan berarti membenci, tapi merupakan cara untuk melupa (yang paling ampuh, mungkin). Karena terkadang seseorang butuh ruang untuk sendiri. Butuh fase yang bisa dibilang, "Gak tau dan gak mau tau", dengan alasan hanya tak ingin mengingatnya. Toh, suatu saat pasti akan dibuka lagi (blokirannya) ketika hati sudah merasa baik-baik saja. Dan yang pasti, cara orang untuk melupa itu berbeda-beda. Bagiku ini cara klasik sih. Teori lama. Siapa bilang aku biasa saja setelah 'moment itu'? "Kok gak sedih? Kok masih bisa ketawa-tawa? Kok cepet ngelupainnya?" Sedih pasti. Kalut. Perlu menunjukkan? Bukankah alangkah baiknya jika tetap menunjukkan kebahagiaan di depan publik? Setidaknya terlihat baik-bak saja. Tetap tersenyum, hanya untuk membiasakan diri dengan keadaan. Padahal dalam diri memotivasi, "Gak papa, nanti juga berlalu. Nanti ada gantinya yang jauh lebih baik. Ingat! Tuhan, tahu yang terbaik." Perihal melupa mungkin sulit, butuh waktu. M...

SUNSET

Siapa sih yang tak suka sunset? Pesona warna jingganya begitu memukau. Apalagi ketika menyaksikannya di saat yang tepat. Dan suasana yang tepat pula, sambil dengerin musik folk dan menikmati seduhan kopi. Emm.. Sunset memang menawan.. Maka, wajar saja jika banyak orang terpikat. Namun sayang, datangnya singkat. Ya, datangnya sunset mengingatkan kita pada kesempatan. Kadang seseorang terlalu menikmati kesempatan yang ada, namun lupa untuk memanfaatkan kesempatan itu. Ia terlalu menikmati sunset, hingga hanyut dan larut dalam balutan suasananya. Sampai tak menyadari bahwa sunset telah berganti gulita.  Ketika seseorang itu ingin mengambil kesempatan itu, yang ada justru kesempatan telah berubah. Ya, ketika ia hendak mengabadikan moment itu, moment dimana matahari sunset menampakkan wajah seutuhnya, moment dimana sunset sedang cantik-cantiknya, namum yang didapat justru matahari yang mulai tenggelam. Kala itu, ia baru sadar.. betapa berartinya sebuah kesempatan. Hari berikut...

Perihal Rindu

Aku tak pernah membenci jarak. Karena sejatinya jaraklah yang mendatangkan rindu. Karena jarak aku tahu bagaimana merindu. Jarak itu bukan suatu penghalang. Tapi bagaimana jika hanya karena jarak, seseorang mengambil langkah untuk menyudahi. Padahal itu adalah ujian yang sebenarnya bagaimana ia bisa tetap bertahan. Mungkin sebagian orang takut akan rindu. Mungkin sebagian orang takut jika rindu menyiksa. Perihal soal rindu, emang bener kata Dilan 1990, "Rindu itu berat, kamu takkan kuat, biar aku saja." Dan kataku, "Obat rindu yg paling ampuh adalah temu". Menahan rindu terlalu lama itu berat rasanya, pasti rasanya ingin cepat-cepat bertemu dengan seseorang yg dirindukan. Memang benar yaa.. kalau dalam menjalin hubungan itu harus selalu ada "kebersamaan". Setiap orang pasti mengharapkan itu, supaya rindunya selalu terobati pula. Sekedar ingin menyampaikan quote dari Tere Liye, "Jika dua orang memang benar-benar saling menyukai satu sama lain, ...

Aku Melewatinya

Tuhan, terima kasih.. Karena-Mu, hamba-Mu ini bisa melewatinya. Aku berhasil melewati itu, aku sekuat itu. Pernah berada dalam fase yang sulit untuk dilewati. Pernah merasa rapuh dan lemah. Seperti kehilangan asa yang tak terbayangkan dan terasakan sebelumnya. Ternyata aku sadar bahwa semua itu bisa kita lewati asalkan kita sungguh-sungguh dalam melewatinya. Melewati fase yang sulit itu ibarat seperti saat kita melakukan lari gawang. Fase sulit itu ibarat rintangan yang harus kita lalui untuk mencapai finish. Memang awalnya cukup berat, namun ketika kita melaluinya dengan semangat juang, maka akan terasa ringan. Terasa lelah, tapi ketika terus berusaha untuk berlari hingga mencapai finish dengan kemenangan, maka lelah itu akan terbayarkan dan rasa lelah itu akan hilang dengan dengan sendirinya. Kuncinya, ketika kamu mengalami hal-hal yang bisa menyakiti hatimu, mematahkan semangatmu, dan menjatuhkanmu, jadikan hal itu sebagai pemicu semangatmu. Jangan jadikan hal itu sebag...

Diary

Mungkin terdengar kuno. Karena sekarang jamannya serba digital. Tapi, bagiku itu tidak. Hal yang orang lain pikirkan tentang diary mungkin hanya sekedar buku catatan harian saja. Sampai detik ini, aku masih suka menulis diary. Tapi..... (ada tapinya nih..), tapi ya aku menulisnya dengan versi digital. Yaa.. mengikuti jaman aja. Jadi udah gak kuno, karena menulis diary-nya udah versi digital, guys! Ok, jujur.. Sampai saat ini aku masih suka menulis diary di ponselku. Memo ponselku benar-benar penuh catatan-catatan harian. Dari yang penting sampai yang receh. Ada~ Terlebih ketika aku ingin meluapkan sesuatu, pasti aku menulis diary. Karena tak semua hal bisa diungkapkan secara langsung, karena tak semua hal bisa diungkapkan dengan lisan. Ketika ada hal yang tak bisa ku ungkapkan dengan lisan, aku mengungkapkannya dengan tulisan. Apalagi hal-hal yang berbau privasi, pasti aku menulisnya di memo ponsel, tanpa harus mempublikasikannya. Hanya mengendap di ponsel. Karena setiap orang ber...

Tentang Pendewasaan

Kali ini saya ingin berbicara mengenai pendewasaan. Ada banyak proses yang dilalui dalam fase pendewasaan. Ketika kamu menjalani fase itu, kamu akan menemui banyak hal mulai dari sakit, sedih, senang hingga bahagia. Menjadi dewasa itu bukan hanya soal fisik karena tidak hanya badan kamu yang tumbuh, tapi juga soal mental karena pola pikir kamu juga harus dilatih agar semakin kuat. Seringkali, hal-hal yang sudah kamu alami itulah akan membuat kamu dewasa. Dan tak jarang pula bahwa hal-hal yang menyakitimu justru membuat kamu tumbuh semakin dewasa. Menjadi dewasa itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Saat kita sadar bahwa kita telah dewasa, kita sadar pula bahwa kita sudah bukan menjadi anak kecil lagi. Kita membatasi untuk tidak kekanak-kanakan. Kita tahu akan rasa malu. Bahkan untuk sekedar menitikkan air mata saja kadang kita tak bisa. Bukan karena apa, tapi karena menjaga image kedewasaan kita. Atau bahkan karena kita sudah terlalu kuat. Hal lain yang terjadi saat k...

MAU KEMANA, NENG?

Hari ini gue ngalamin hal yang lucu. Ya, koleksi SPOOF gue nambah nih, Hehe.. Eh, by the way .. Tapi cerita gue ini dikemas dalam Bahasa Indonesia kok, meskipun gue bilangnya SPOOF.  (Yang pasti versi gahoel getohhh, milenial banget deh pokoknya. Eh, salah.. Jekerdah banget deh pokoknya. Ah, sok gaul lu..! Ga gitu juga kaleus..!) * SKIP* Jadi gini ceritanya.. Tadi siang gue bareng temen gue abis ke Mangga Dua Mall nih. Setelah itu, pulangnya kami naik angkot menuju stasiun buat naik KRL Commuter Line. Nah, pas nyebrang mau cari angkot, kebetulan ada angkot datang. Seketika kami pun langsung naik angkot itu. Supir angkot pun bertanya, “Mau kemana, Neng?” Sontak gue seketika menjawab, "Mau ke Stasiun Jatinegara, Bang.” “Wah, Stasiun Jatinegara? Jauh banget, Neng.. Sini deketnya Stasiun Kampung Bandan.” “Oiya, maksudnya stasiun Kampung Bandan, Bang. HAHAHA..” Seketika gue ngakak. Orang-orang yang ada didalam angkot pun seketika juga ketawa, termasuk para penumpang...

Gak Semua Donat Itu Bolong

Kali ini saya ini membahas mengenai donat. Kamu pasti tahu kan, makanan yang satu ini? Lantas, apa yang kamu pikirkan atau apa yang ada dibenak kamu ketika mendengar kata 'donat'? Tak sedikit orang yang berpikir bahwa donat itu makanan (kue/roti) yang tengahnya bolong. Donat ( doughnut  atau  donut  dalam bahasa Inggris) adalah penganan yang digoreng, dibuat dari  adonan   tepung terigu ,  gula ,  telur   dan  mentega . Donat yang paling umum adalah donat berbentuk  cincin  dengan lubang di tengah dan donat berbentuk bundar dengan isi yang rasanya manis, seperti berbagai jenis  selai ,  jelly ,  krim , dan  custard . (Wikipedia) Pasti banyak yang berpikir bahwa donat itu ya makanan yang bolong tengahnya, kalau gak bolong ya bukan donat. Ya, yang ada dibenak mereka adalah bahwa donat merupakan kue/roti yang tengahnya bolong. Memang hal itu benar, secara umum yang kita lihat dan kita tahu bahwa donat itu makana...

First Impression is Very Important

First impression is very important. Why? Bagaimana tidak? Kesan pertama itu sangat penting. Betapa pentingnya kesan pertama, kesan pertama menunjukkan sentuhan pertama pada seseorang. Maka buatlah kesan pertama sebaik mungkin. Biasanya kesan pertama adalah pesan pertama seseorang menilaimu. Karena bisa jadi seseorang menilai bahwa itu adalah cerminan dirimu. Ketika kamu mengenal orang baru misalnya, buatlah ia terkesan padamu. Berikanlah kesan terbaikmu terhadapnya. Karena kesan pertama juga merupakan penilaian pertama seseorang terhadap kamu. Ketika seseorang melihat bahwa kamu itu baik ataupun menarik pasti seseorang itu akan terkesan padamu. Apalagi jika kamu terlihat berbeda, dalam artian menunjukkan sikap yang berbeda jauh lebih baik dibanding orang di sekitarnya, pasti seseorang itu akan lebih terkesan padamu. Contohnya seperti sikap peduli. Ketika kamu memberikan sikap peduli terhadap seseorang maka seseorang itu akan terkesan padamu dan ia akan menilaimu bahwa kamu orang...