Aku masih tak tahu, cerita ini seperti apa nantinya?
Aku masih tak tahu, akan alur cerita ini mengarah kemana?
Aku masih tak tahu, cerita ini akan berada dititik mana? Jika diibaratkan, cerita ini masih seperti berada di sebuah persimpangan antara sementara dan selamanya.
Jangan mendalami sesuatu yang belum pasti. Itu seperti kalimat lain yg mengatakan bahwa jangan mendalami cerita yang belum pasti alurnya. Bagaimana mungkin aku tak mendalami, disini aku bukanlah sebagai pembaca atau penonton cerita. Akulah tokoh yang memerankan cerita ini. Bahkan tokoh utama dalam cerita ini.
Entah bagaimana, yang pasti aku tak ingin jika cerita ini hanyalah sandiwara semata.
Aku tak ingin cerita ini tercipta karena sebuah kekhawatiran seseorang. Aku tak ingin cerita ini dibangun seperti sebuah perlombaan publik dari kegelisahan seseorang. Ya, aku tak ingin cerita ini hanyalah pelampiasan belaka ataupun sebuah selimut yang menutupi kekhawatiran seorang tuan dalam kesendirian, sehingga ia seolah mengikat puan untuk menjadi miliknya.
Ingatlah bahwa ini bukan cerita komedi. Jadi sudah pasti jika ini bukan sebuah lelucon. Ini adalah sebuah cerita romansa kehidupan yang sedang ditulis, maka aku butuh keseriusan untuk menulisnya. Ini juga bukan suatu permainan, maka aku tak ingin bermain-main untuk merangkai ceritanya. Dibutuhkan kefokusan, komitmen dan kepercayaan untuk menulis cerita ini.
Sampai saat ini, aku masih menunggu tentang kepastian yang merupakan kunci kelanjutan ceritanya. Aku masih bertanya-tanya jalan ceritanya. Tapi, yang terus ku ingat bahwa aku harus menulis ceritanya dengan sebaik-baiknya. Dan selalu ku waspadai dan ku hindari agar ku tak menulis tentang kekecewaan dan kesedihan.
Aku berharap dari semua ini bahwa semoga cerita ini tersusun dan tereliasasi dengan sebaik-baiknya. Aku sangat menginginkan suasana kebahagiaan dalam setiap alur cerita ini. Dan aku percaya bahwa cerita ini akan menjadi cerita yang indah dan mengesankan. Ya, semoga cerita ini menjadi cerita bahagia selamanya yang "happy ending". Amin (seperti judul lagu Nadin dan Sal Priadi, ini adalah salah satu "Amin Paling Serius").
Jakarta, 29 Oktober 2019
Jangan mendalami sesuatu yang belum pasti. Itu seperti kalimat lain yg mengatakan bahwa jangan mendalami cerita yang belum pasti alurnya. Bagaimana mungkin aku tak mendalami, disini aku bukanlah sebagai pembaca atau penonton cerita. Akulah tokoh yang memerankan cerita ini. Bahkan tokoh utama dalam cerita ini.
Entah bagaimana, yang pasti aku tak ingin jika cerita ini hanyalah sandiwara semata.
Aku tak ingin cerita ini tercipta karena sebuah kekhawatiran seseorang. Aku tak ingin cerita ini dibangun seperti sebuah perlombaan publik dari kegelisahan seseorang. Ya, aku tak ingin cerita ini hanyalah pelampiasan belaka ataupun sebuah selimut yang menutupi kekhawatiran seorang tuan dalam kesendirian, sehingga ia seolah mengikat puan untuk menjadi miliknya.
Ingatlah bahwa ini bukan cerita komedi. Jadi sudah pasti jika ini bukan sebuah lelucon. Ini adalah sebuah cerita romansa kehidupan yang sedang ditulis, maka aku butuh keseriusan untuk menulisnya. Ini juga bukan suatu permainan, maka aku tak ingin bermain-main untuk merangkai ceritanya. Dibutuhkan kefokusan, komitmen dan kepercayaan untuk menulis cerita ini.
Sampai saat ini, aku masih menunggu tentang kepastian yang merupakan kunci kelanjutan ceritanya. Aku masih bertanya-tanya jalan ceritanya. Tapi, yang terus ku ingat bahwa aku harus menulis ceritanya dengan sebaik-baiknya. Dan selalu ku waspadai dan ku hindari agar ku tak menulis tentang kekecewaan dan kesedihan.
Aku berharap dari semua ini bahwa semoga cerita ini tersusun dan tereliasasi dengan sebaik-baiknya. Aku sangat menginginkan suasana kebahagiaan dalam setiap alur cerita ini. Dan aku percaya bahwa cerita ini akan menjadi cerita yang indah dan mengesankan. Ya, semoga cerita ini menjadi cerita bahagia selamanya yang "happy ending". Amin (seperti judul lagu Nadin dan Sal Priadi, ini adalah salah satu "Amin Paling Serius").
Jakarta, 29 Oktober 2019
Komentar
Posting Komentar