Cinta?
Apa itu cinta?
Seringkali seseorang memandang cinta dari segi fisik. Ya, karena itu yang tampak dari luar.
Entah karena raut wajah, postur tubuh, dan sebagainya yang menjadi karakteristik idamannya.
Cinta..
Bisakah seseorang jatuh cinta dengan melihat sisi lainnya?
Aku pikir, aku hanya jatuh cinta dengan seseorang yang merupakan tipe aku, dan aku pikir karena hal itu aku akan bahagia. Karena aku bisa mendapatkan apa yang aku inginkan dan aku harapkan. Memang benar..
Tapi kembali ke pertanyaan awal, bisakah jatuh cinta dengan melihat dari sisi lain?
Suatu ketika aku mengenal seseorang, aku benar-benar tidak menyangka jika ia menyukaiku dan disisi lain, aku masih bingung dengan respon apa yang harus aku berikan karena aku masih membatasinya sebagai teman, tidak lebih. Dan jujur, mungkin aku tak menganggapnya bahwa ia kriteria sebagai pasangan saat itu, tapi lebih ke sebagai teman ataupun sahabat.
Suatu ketika, kami semakin dekat dan dekat.. Perbincangan kami pun semakin dalam. Aku lalui hari-hari dengan berkomunikasi secara intens dengannya. Meski kami terpisah oleh jarak, ruang dan waktu, tapi kami tak lupa untuk saling mengabari satu sama lain setiap harinya.
Dan suatu ketika, ia menanyakan tujuan hubungan kita dan tibalah saatnya aku harus memikirkan untuk memutuskan bagaimana arah hubungan yang sebenarnya. Aku benar-benar mengalami kebimbangan yang bahkan membuatku terjaga setiap malam. Aku selalu meminta petunjuk Allah SWT dalam setiap doaku.
Semakin hari aku semakin berfikir bahwa untuk menjadi pasangan, aku juga harus melihat sisi lainnya. Ya, sifat dan sikap. Aku merasakan bagaimana cara dia memperlakukanku sebagai wanita dengan baik, bagaimana dia mengungkapkan kasihnya pada seorang wanita, bagaimana dia berusaha membuatku bahagia disetiap harinya. Bahkan hal-hal yang menyangkut keluargaku ia mencoba memasukinya. Suatu pendekatan yang baik. Ya, dia benar-benar perhatian dan pengertian.
Hari terus berganti, dan itu mengartikan bahwa hal itu semakin dekat dengan hari dimana aku harus membuat keputusan 'iya' atau 'tidak'.
Ketika pikiranku mengatakan untuk berkata 'tidak' karena banyak hal yang aku pertimbangkan sebagai alasan, namun disisi lain hatiku mengatakan 'jangan'. Why? Entahlah.. Aku pun tak tahu.
Saat hendak memutuskan hal itu karena berbagai alasan dan pertimbangan.. Aku benar-benar merasakan jika hatiku bagai tersayat-sayat. Ya, begitu perih. Aku benar-benar merasakan kehilangan yang teramat sangat. Disisi lain, aku tak ingin berpisah dengannya. "Ya Allah.. Apa yang harus aku lakukan? Jalan apa yang harus aku pilih?"
Aku harus memilih.. Tapi hatiku penuh kebimbangan.
Kembali ke topik awal, perihal soal cinta..
Aku tak tahu apa yang aku rasakan itu.
Entahlah..
Mungkinkah itu cinta?
Karena aku benar-benar merasa kehilangan jika dia pergi.
Ya Allah, jika dia yang terbaik maka segeralah persatukanlah kami.
Berikanlah hamba-Mu ini petunjuk yang terbaik.
Dan jika bukan, maka pertemukan dan persatukalahlah hamba dengan yang terbaik.
Aamiin..
Catatan kala itu.
Bumi Paguntaka, 10 Oktober 2021
Komentar
Posting Komentar