Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

Sepucuk Surat Untuk Ayah

Sumber gambar:  brucemctague.com Dear Ayah, Ayah, apa kabar? Semoga Ayah baik-baik saja dan selalu dalam lindungan Allah swt. Ayah, sepertinya aku merasakan sesuatu yang berbeda. Sejak aku menginjak Sekolah Menengah Atas aku merasakan hal yang berbeda, tak seperti dulu saat aku masih kecil. Aku dan Ayah terasa jauh. Dan kini semakin jauh. Sudah cukup lama aku dan Ayah tak saling bertemu, sejak aku kembali ke ranah tempatku menuntut ilmu. Ayah, aku rindu.. Apakah Ayah tahu? “Ayah, aku rindu.” Entah mengapa kata-kata itu sulit untuk ku ucapkan pada Ayah. Bibir ini bungkam dan seolah beku. Sulit sekali untuk mengatakan hal itu pada Ayah. Bahkan lewat telepon pun rasanya sulit. Bagaimana mungkin Ayah bisa tahu kalau aku tak bisa mengatakannya. Lewat do’a. Hanya lewat lantunan-lantunan do’a aku bercerita. Selalu ku do’akan yang terbaik untuk Ayah. Aku Ingat. Ayah, aku masih ingat ketika aku masih kecil, dulu saat Ayah belum pulang kerumah ketika hujan deras, saa...

[PUISI] Kepada Sang Waktu

Sumber gambar : pixabay.com Setiap detik, menit, dan jam darimu sangat berarti Disetiap putaran masa lalumu adalah kenangan Waktu.. Dapatkah aku bertualang lebih jauh dan menjelajah bersamamu? Dapakah kau berikan ku kesempatan untuk bahagiakan orang-orang yang mengasihiku dan ku kasihi? Dapatkah kau berikan ku kesempatan untuk meraih kebahagiaan dalam perjalanan hidupku? Dapatkah kau sisihkan masamu untukku? Dapatkah kau terus mengingatku dalam kebaikan dan kedamaian? Waktu.. Dapatkah kau lakukan itu padaku?

[PUISI] Kau yang Kembali

Sumber gambar :  comfortable-dating.com Terbuai dalam balutan memori yang terlekang Menyapu semua kenangan Namun tak bisa ku pungkiri pula bahwa ingatan itu kembali Dirimu yang dulu kembali membayang Tiada lagi kabut yang menutup raut wajahmu Hilang dan kembali, itulah dirimu Bila memang ini takdir, apalah daya Jikalau harus bersama, ya sudahlah Pabila ini memang yang terbaik, ku yakin ini kebahagiaan. Oleh : Setia Rahayu

Bongkar Bungkam

Sumber gambar : fiimplinit.ro Sudah cukup lama bibir ini bungkam Aku terdiam dalam hati yang membelenggu Semakin tak bersuara semakin lara Aku ingin bicara tapi tak tau cara Harus bagaimana? Lisan terlalu sulit untuk mengucapkan Hanya lewat tulisan ini aku mengungkapkan Satu kata yang ingin ku sampaikan, 'RINDU'. Oleh : Setia Rahayu Jakarta, 4 Mei 2017